Pemerintah Korea Selatan menganjurkan pedoman jarak sosial level 2 ke seluruh negeri selama libur panjang Hari Raya Chuseok, untuk mencegah peningkatan infeksi selama lima hari. Mengutip , Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Park Neung hoo mengulangi seruannya agar masyarakat menahan diri untuk bepergian dan meminta orang untuk tinggal di rumah selama Chuseok. Untuk diketahui, Chuseok dalam bahasa Korea berarti "Malam Musim Gugur".
Chuseok merupakan festival panen yang berlangsung selama tiga hari berturut turut. Perayaan ini didasarkan pada kalender lunar, Korea tetapi juga selalu datang pada akhir September. Lebih lanjut, selama liburan Chuseok, yang berlangsung dari 30 September hingga 4 Oktober 2020.
Jutaan warga Korea Selatan diperkirakan melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mengunjungi keluarga dan kerabat atau pergi berlibur. Dapat dikatakan, libur Chuseok merupakan mudiknya warga Korea. Lebih jauh, pemerintah mengumumkan, tindakan pengendalian virus khusus akan mulai berlaku untuk periode 28 September hingga 11 Oktober, yang ditetapkan sebagai periode karantina khusus.
Di seluruh negeri, pertemuan lebih dari 50 orang di dalam ruangan dan 100 di luar ruangan akan dilarang dan acara olahraga harus diadakan tanpa penonton. Sauna umum dan kafe internet dapat beroperasi dengan langkah langkah pengendalian virus, seperti penggunaan masker wajib. Di wilayah metropolitan Seoul, pengoperasian 11 jenis bisnis berisiko tinggi termasuk klub malam dan ruang karaoke akan dilarang, dan tindakan yang lebih keras akan diberlakukan di kafe, restoran, bioskop, dan lainnya.
Restoran, toko roti, dan kafe harus memisahkan meja setidaknya 1 meter atau memasang pemisah di antara meja. Pemakaian masker, ventilasi teratur, dan desinfeksi di tempat seperti itu adalah wajib. Mereka juga harus menyimpan catatan informasi pelanggan yang berkunjung.
Di luar wilayah ibu kota, lima jenis fasilitas berisiko tinggi akan ditutup selama seminggu. Mereka yang melanggar tindakan pemerintah bisa menghadapi denda hingga 3 juta won dan tuntutan ganti rugi. Pemerintah menghadapi tantangan dalam perangnya melawan virus korona karena kelompok infeksi terus bermunculan sebagian besar di wilayah metropolitan Seoul.
Seeperti diketahui, Seoul merupakan rumah bagi hampir setengah dari populasi Korea Selatan.