Polda Metro Jaya bakal memberlakukan rekayasa pengalihan arus hingga penutupan jelang kedatangan para anggota Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diwakili 10 menteri luar negeri, pada Jumat (23/4/2021) besok. "Rekayasa lalin situasional, ada penutupan maupun pengalihan arus disesuaikan dengan kondisi di lapangan, khususnya saat tamu negara melintas," unar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (22/4/2021). Namun, Sambodo tidak merinci titik titik di mana saja penutupan arus lalin dilakukan.
"Situasional, di jalur yang dilewati dari Bandara Soekarno Hatta ke akomodasi dan ke lokasi konferensi di Gedung Sekretariat ASEAN," tambahnya. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sendiri, dikatakan Sambodo, bakal mengerahkan 300 personel untuk mengamankan para kepala negara yang hadir dalam KTT ASEAN tersebut. "Kegiatan ini melibatkan 300 personel yang terdiri dari 150 personel untuk pengawalan yang merupakan gabungan dari Polda Metro Jaya dan Korlantas serta 150 personel untuk pengamanan rute, dan melibatkan 32 mobil pengawalan dan 60 motor pengawalan," pungkasnya.
SekretariatASEANmengumumkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)ASEANakan diadakan di SekretariatASEANdi Jakarta, Indonesia pada Sabtu (24/4/2021) yang salah satunya akan membahas situasi dan kondisi Myanmar. Jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)ASEAN, 10 menteri luar negeri (Menlu)ASEANdirencanakan akan terlebih dahulu menggelar pertemuan pada Jumat (23/4/2021). Hal ini disampaikan Menlu MalaysiaDato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein lewat pernyataan pada hari Selasa (20/4/2021).
“Saya akan ke Jakarta lebih awal pada Khamis untuk bertemu TYT Dato’ Seri Setia Haji Erywan, Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam dan PYT Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia,” tulisnya dalam pernyataan itu. “Pada hari Jumat, kesemua 10 Menteri LuarASEANakan mengadakan pertemuan secara bersemuka sebelum Mesyuarat PemimpinASEANdilangsungkan pada hari Sabtu,” lanjutnya. Beberapa poin yang akan dibahas Malaysia, bersama MenluASEANlainnya termasuk Indonesia tak jauh berbeda.
Diantaranya pembebasan segera dan tanpa syarat pemimpin politik yang ditahan di Myanmar. ASEANjuga menolak menggunakan kekerasan terhadap rakyat awam yang tidak bersenjata serta memberi ruang kepada perhimpunan aman dan kebebasan bersuara. ASEANjuga menyerukan pihak pihak terkait di Myanmar kembali ke meja rundingan demi menyelesaikan krisis politik ini dan mengelak berlakunya peningkatan ketegangan.
ASEANjuga menyerukan agar junta membuka akses terhadap bantuan kemanusiaan demi kesehatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar. Termasuk membuka akses kepulangan pengungsi Rohingya ke Wilayah Rakhine secara aman, sukarela dan bermartabat. Disebutkan bahwa perwakilan dari junta Myanmar akan turut hadir pada pertemuanKTTASEANtersebut.